Banyak turis yang datang ke Jepang selalu memuji negara tersebut
mengenai keramahan level dunia dan kesempurnaan customer service mereka,
namun, untuk makan di restoran Jepang bisa menjadi pengalaman yang
membingungkan, baik untuk turis dan juga warganya sendiri. Bahkan
expatriat yang sudah lama tinggal di Jepang pun masih bisa merasa
sungkan dengan beberapa kebiasaan aneh ini.
Dibawah ini adalah 7 hal yang akan mengejutkan kalian bila kalian mengunjungi restoran Jepang yang dikutip dari
berjambang.blogspot.com
1. Berteriaklah untuk mendapatkan perhatian pramusaji
Bukan, bukan caper yang berujung modus maksud saya, kalian benar-benar
harus berteriak umimasen! (permisi dalam bahasa Jepang) supaya kamu bisa
dilayani oleh para pramusaji. Tidak seperti di negara barat, apabila
kalian berteriak pada pramusaji, hampir dipastikan makanan kalian akan
(maaf) diludahi (dan masih bisa lebih buruk lagi). Para pramusaji ini
memang mengharapkan untuk dipanggil, baru setelah itu mereka akan
melayani pelanggan tersebut. Hal ini tentu mengejutkan bagi para turis
yang baru pertama ke Jepang dan berpikir kalau budaya sopan sangat
dijunjung tinggi di Jepang. Walaupun dianggap normal, masih ada
expatriat yang kesusahan untuk mengumpulkan keberanian saat ingin
berteriak memanggil para pramusaji.
2. Gelas airnya terlalu kecil
Biasa makan di warteg atau warung tenda? Tahu dong betapa besar gelas
yang mereka gunakan untuk minum kita. Di Jepang, sepanas apapun cuacanya
di luar, semua gelas yang ada di restoran akan selalu berukuran shot
glass yang biasanya habis dalam seteguk. Membuat kita merasa sungkan
untuk memesan refill berkali-kali bila sedang kehausan. Di sisi baiknya,
nyaris setiap restoran memberikan air untuk tiap pelanggan tanpa
diminta dan memesan makanan tanpa memesan minuman dianggap sangat wajar.
3. Model plastik dan menu yang penuh gambar
Tentunya, banyak turis yang tidak bisa berbahasa Jepang tidak kesusahan
saat memesan makanan, hal ini dikarenakan kebanyakan restoran Jepang
memajang model plastik makanannya atau mengisi daftar menunya dengan
begitu banyak foto, para pengunjung tidak harus menebak-nebak seperti
apa makanan yang nantinya akan datang. Banyak turis yang sangat suka
dengan layanan ini mereka selalu merindukannya saat pulang ke negara
asalnya
Para turis yang sudah seharian melihat bahasa alien di sekitarnya
yang sepertinya tidak akan bisa dibaca walaupun sudah belajar
bertahun-tahun itu selalu merasa kalau restoran Jepang adalah surga.
Begitu mudahnya untuk memesan, tinggal tunjuk dan datanglah makananmu!
4. Menggunakan sumpit sendiri untuk mengambil makanan dari piring bersama
Jijik? Banyak makanan Jepang seperti yakiniku atau sukiyaki dianggap
normal bila dimakan oleh beberapa orang sekaligus dari piring yang sama.
Saat akan makan bersama keluarga atau orang dekat, tidak aneh bila
orang Jepang memesan makanan besar yang dapat dinikmati bersama. Namun
tentunya untuk kita yang tidak terbiasa makan seperti ini, sudah pasti
jijik bila kita harus makan dari tempat yang sudah tercampur, maaf,
ludah banyak orang. Di restoran pada umumnya, pelanggan akan diberikan
piring kecil dan peralatan makan terpisah untuk mengambil makanan dari
piring besar.
Walaupun membalikkan sumpit dan mengambil makanan menggunakan ujung
sumpit lainnya tetap dianggap sopan, namun hal ini hampir tidak pernah
dilakukan oleh semua orang dan biasanya hanya akan membuat diri kalian
tengsin, so, ikuti saja apa yang orang lain lakukan dan jangan terlalu
dipikirkan.
5. Berebut saat membayar bon
Jepang mementingkan hirarki dan status sosial, jadi tidak heran bila
permasalahan membayar bon saat selesai makan menjadi sebuah masalah.
Mungkin disini, namun di Jepang ucapan semudah ochisousama deshita sudah
cukup untuk mengekspresikan terima kasih kepada orang yang membayar
bon. Jadi, pastikan kalian berterima-kasih pada siapapun orang yang
membayarkan kalian makan!
6. Memberi tip=Bersiaplah untuk dikejar
Tidak jarang kita meninggalkan sedikit tip di meja untuk para pramusaji
yang membersihkan meja kita. Namun jangan sekali-kali mencoba
meninggalkan tip di restoran di Jepang karena itu akan membuat sebuah
kepanikan.
Pramusaji di Jepang jarang sekali mengharapkan tip, bila mereka
menemukan uang di meja, mereka akan langsung mengejar kalian dan
menasihatimu supaya jangan meninggalkan uang di sembarang tempat. Tidak
perlu repot menjelaskan kalau kamu memberikan dia tip untuk tanda terima
kasih, karena kemungkinan dia hanya akan diam melihatmu sambil berpikir
mungkin kamu butuh ke psikiater
7. Waktu tunggu makanan yang bervariasi
Jepang selalu mendedikasikan dirinya untuk memberikan pelayanan yang
secepat mungkin, dan banyak restoran yang akan menyajikan makanannya
langsung setelah makanan tersebut jadi. Di restoran luar, biasanya para
koki membagi waktu masak sehingga sebuah grup dalam 1 meja dapat makan
di saat yang bersamaan, dan orang asing akan menganggap aneh pemandangan
dimana dalam 1 meja ada beberapa orang yang sedang makan dan orang yang
lain belum dapat makanannya.
Untuk yang bukan orang Jepang mungkin akan merasa kurang nyaman
dengan budaya ini, karena orang yang selesai makan lebih cepat akan
terlihat seperti orang rakus dan yang makannya lambat akan merasakan
adanya tekanan untuk makan lebih cepat. Namun sepertinya untuk orang
Jepang, hal ini bukanlah masalah yang berarti. Saya yakin untuk orang
Indonesia pun hal ini juga bukan masalah.
Sumber : http://terselubung.in/unik/7-hal-yang-aneh-dan-unik-saat-berkunjung-ke-restoran-di-jepang.html
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komenter disini gan mumpung masih gratis... wekekekke :D