Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Jakarta - Kecelakaan kereta kembali terjadi. Sekitar pukul 11.10 WIB tadi, kereta rel listrik (KRL) Jabotabek rute Stasiun Serpong-Tanah Abang bertabrakan dengan truk bermuatan LPG di perlintasan kereta api Bintaro Permai. Akibatnya, truk dan gerbong khusus wantia di bagian depan rangkaian kereta terbakar.
Hingga berita ini diturunkan, belum dapat dipastikan berapa banyak korban dan kerugian akibat musibah ini. Namun, sejak 26 tahun lalu, kereta komuter Jabodetabek telah beberapa kali mengalami kecelakaan. Berikut ini beberapa musibah KRL Jabodetabek yang pernah terjadi:
19 Oktober 1987
Tabrakan antara KA Ekonomi nomor 225 jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang dengan KA 220 jurusan Tanah Abang-Merak. Tabrakan terjadi di Bintaro, Pondok Betung, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. KA 220 berjalan dengan kecepatan 25 km/jam, sementara KA 225 melaju dengan kecepatan 45 km/jam dengan kondisi jalur menikung. Jumlah korban tewas mencapai 139 jiwa dan 123 orang lainnya mengalami luka berat
November 1993
Dua kereta KRL ekonomi tabrakan di Desa Ratu Jaya, Depok. Kerasnya benturan membuat kedua kepala KRL itu "benjol" ke atas, hampir tiga meter tingginya. Sebelumnya, KRL 520 berhenti di Stasiun Depok Lama dan KRL 531 berhenti di Citayam. Dua stasiun kecil itu dihubungkan dengan rel tunggal (single track). Dalam persidangan terbukti petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) Stasiun Depok Lama dan PPKA Stasiun Citayam itu dinilai lalai sehingga terjadi tabrakan dua kereta. Masing-masing dihukum tiga tahun penjara. Sebanyak 20 orang penumpang tewas dan 100 orang lebih luka-luka.
26 Juni 1999
Tabrakan terjadi antara kereta Jabotabek di Stasiun Juanda. KRL Jabotabek jurusan Jakarta-Bogor ditabrak dari belakang oleh rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD) Bisnis Jayabaya Utara yang ditarik lokomotif CC 20319. Tabrakan itu terjadi sekitar pukul 15.05, atau lima menit selepas KRD Jayabaya Utara meninggalkan Stasiun Kota menuju Gambir. Saat KRD akan masuk ke Stasiun Juanda, KRL bernomor pemberangkatan 482 yang seharusnya sudah berangkat ke Gambir itu ternyata tidak segera bergerak. Kecelakaan ini menyebabkan 17 orang luka-luka.
9 Agustus 2000
Kereta Jabotabek bernomor 529 yang menurunkan penumpang di Stasiun Universitas Pancasila, selanjutnya KA 527 yang datang dari Stasiun Universitas Indonesia (UI), Depok, masuk ke Stasiun Universitas Pancasila dan menyundul KA 529. Pengakuan masinis, penyebabnya adalah sistem pengereman yang tidak bekerja baik. Beberapa penumpang mengalami cedera dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan.
4 Oktober 2003
Kereta Jabotabek nomor 490 menubruk KRL 488 yang berhenti mendadak di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor. Kedua kereta itu sama-sama berasal dari Bogor dengan tujuan Jakarta dengan waktu keberangkatan cuma berselang 10 menit. Penyebabnya seorang penumpang (sudah tersangka) menarik tuas rem darurat sehingga kereta kereta 488 berhenti mendadak dan akhirnya ditubruk oleh kereta nomor 490. Selain itu, sinyal di Blok 104 tidak berfungsi. Kecelakaan ini menelan satu orang korban jiwa. Adapun 45 orang luka berat dan ringan
30 Oktober 2008
Kereta barang pengangkut peti kemas menabrak kereta api rel listrik kelas ekonomi AC Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta. Kejadian berlangsung sebelum memasuki Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, sekitar pukul 10.30. Tujuh penumpang luka-luka, dua di antaranya patah tulang.
5 Juni 2009
Terjadi tabrakan antara KRL Ekonomi No 521 jurusan Bogor-Jakarta dengan KRL 265 Depok Ekspress. Tabrakan terjadi di perlintasan kilometer 11+200 antara Stasiun Tebet dengan Stasiun Manggarai, pukul 07.45 WIB. Pada insiden itu, KRL 521 menyeruduk KRL 265 yang sedang berhenti untuk menunggu sinyal. Kereta berhasil dievakuasi seluruhnya pada pukul 10.40 WIB. KRL Ekonomi Bogor-Jakarta bernomor 523 yang dikemudikan Supriyanto meluncur tanpa kendali.
SUMBER.....
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komenter disini gan mumpung masih gratis... wekekekke :D